Perang
Geger Kowek / Asal
Usul
Kyai Qomarudin masuk ke Kabupaten Kaliwungu dan Cikal Bakal Lahirnya Seni Beladiri Pencak
Silat Asli
kabupaten Kendal yakni Harimau Putih.
Panembahan
djoeminah setelah menetap di
kota kaliwungu
mempunyai anak yang
bernama ki Ageng Lempuyang ,yang
mempunyai anak R.Hadi Menggolo (Bupati pertama kabupaten kaliwungu Zaman Mataram Islam)
Pada saat itu
tepatnya pada zaman Gusti Amangkurat ke-I mengalami pemberontakan oleh trunajaya Puncaknya, tanggal 28 Juni 1677
Trunajaya berhasil merebut istana Plered. Babad Tanah Jawi menyatakan, dengan
jatuhnya istana Plered menandai berakhirnya Kesultanan Mataram, Amangkurat ke-I mengalami kekalahan dan melarikan diri
dan diwafat diTegal, sehingga dia mendapat julukan Anumerta Sunan Tega Arum.
Keadaan ini
dimanfaatkan oleh para pemberontak-pemberontak
mataram, antara lain adalah mas Lurah Kali Putih Boja (tepatnya sebelah selatan
kota Kaliwungu) untuk menguasai kabupaten kaiwungu.
Dengan
membawa bala bantuan
pasukan lengkap dengan dibantu
Kiai Kowek, Jawara sakti mandra guna menyerang bumi Kaliwungu, sehingga R.Hadi Menggolo (Selaku Bupati pertama Kabupaten Kaliwungu melarikan diri ke jepara, sehingga Kabupaten
Kaliwungu dapat dikuasai
oleh para pemberontak.
Konon ceritanya R.Hadi Menggolo mempunyai
putri kesayangan
yang sangat manis dan cantik yang bernama R.A Pancuran, disaat R.Hadi Menggolo melarikan diri
ke Jepara untuk meminta bala bantuan kepada pamanya yang bernama Kiai Qomarudin (Putra dari R.
Jiwo Suto Putra dari
Panembahan Senopati) ,putri
kesayanganya yang
sangat manis dan cantik itu tertinggal, dan ditawan oleh para pembrontak, singkat cerita R.A Pancuran dipaksa untuk menikah
dengan kiai kowek, dan pernikahan itu terjadi atas bujukan Kiai Taman (Penghulu Kabupaten
Kaliwungu/Penggawa Kadipaten).
R.Hadi Menggolo dibantu
dengan pamanya dari Jepara yang bernama Kiai Qomarudin dengan menggunakan tombak Kiai
Lengkong menyerang Kabupaten Kaliwungu yang dikuasai oleh para pemberontak.
Singkat cerita Kiai Qomarudin dapat
mengalahkan dan membunuh Kiai geger Kewok, namun R.Hadi Menggolo sangat
murka dengan penggawa yang mengkhianatinya yakni kiai Taman, karna dia mau menikahkan putri kesayanganya
kepada pembrontak, sehingga penggawanya tersebut dieksekusi mati dan jabatan sebagai
penghulu Kabupaten Kaliwungu diberikan
kepada pamanya yang bernama Kiai Qomarudin, perang tersebut menjadi legenda dan dikenal dengan Perang Geger Kowek.
Kiai
Qomarudin mempunyai anak yang bernama
R.Ma’arif / Kiai Sarean, yang meneruskan ayahnya menjadi penghulu diKadipaten
Kaliwungu,
disamping dia mewarisi tanggung jawab ayahnya dia juga mewarisi seni beladiri pencak silat dan
kanuragan yang
turun temurun didapatinya dari leluhurnya yakni raja kerajaan pajajaran (Prabu
Munding Wangi / Prabu Siliwangi).
Dalam darah
keturunan kiai qomarudin menitis darah Prabu Siliwangi, karna secara nasab kiai
Qomarudin merupakan anak Bupati Jiwo Suto (putra dari Panembahan Senopati yang
merupakan cucu dari Brawijaya V, raja terakhir majapahit dan merupakan keturunan langsung
dari tanah pajajaran).
Disamping Kiai
Ma’arif belajar dari
ayahandanya dia juga belajar ilmu
Agama dan Pencak Silat dari para ulama Kaliwungu Kala itu,yang salah satu gurunya adalah keturunan
dari Kyai Guru / Kyai Asy’ari, seorang ulama yang ditugaskan untuk berdakwah dikota Kaliwungu, meneruskan perjuangan Panembahan
Djoeminah dan
Sunan Katong untuk berdakwah dan membangun Kota Kaliwungu.
Oleh karna itu
darinyalah Lahir Seni Beladiri Pencak
Silat dan
Kanuragan yang memadukan antara mataram Islam dan Budaya oka, Perbaduan antara
Budaya dan Dakwah ,sayangnya
Pencak Silat dan Kanuragan
tersebut hanya diwariskan ke Keturunanya saja.
Disamping itu juga Kiai Ma’arif mewarisi Ilmu
Harimau Putih (Perubahan
wujud manusia menjadi Harimau Putih seutuhnya yang diturunkan secara turun
temurun dari Prabu Siliwangi).
Konon sabda
dari para leluhur : titisan Harimau Putih hanya bisa diwarisi oleh keturunan
yang terpilih, tidak hanya dalam segi
mental dan sepritualnya tapi juga semua atas kodrat irodatnya Allah SWT dan apabila Ilmu itu di
wariskan kepada anaknya maka yang akan terjadi bapaknya / yang menyalurkan Ilmu
tersebut akan
meninggal dunia.
Oleh karena itu hanya ada satu
titisan yang akan terpilih untuk menjadi paku bumi dalam arti menjaga
kestabilitasan daerah bathiniyah, dan daerah itu bukan menurut daerah teritorial
melainkan daerah yang telah diputuskan oleh Allah SWT (Dalam Bhs Jawa :
Mbahurekso.)
Dari sebagian
keturunan Kiai Ma’arif banyak yang menjadi Ulama-ulama Besar Kota Kaliwungu, dan meneruskan perjuanganya dibidang
dakwah dan penyebaran agama Islam, namun sayangnya tidak ada dari keturunanya yang
mengajarkan Ilmu Pencak Silat dan Kanuragan yang Asi lahir dari Salah satu leluhur Kaliwungu yakni R.Ma’arif / Kiai Sarean.
Ini semua bisa dimaklumi karna pada saat itu pengaruh
penjajah Belanda masih sangat kuat , mereka melarang Rakyat
atau Pribumi belajar Ilmu Pencak
Silat dan Kanuragan
karna dikhawatirkan bisa terjadi pemberontakan kepada para penjajah, nah
berangkat dari alasan iniah
maka budaya Pencak Silat Asli yang Lahir dari kaliwungu ini
hanya dipelajari secara
turun temurun dari keluarga.
Tepatnya pada
tahun 1980-an, beliau abah KH.Isytihar
Masyhadi yang masih cucu dari Kiai Ma’arif putra dari Kiai Qomarudin, Pewaris
gerak Pencak Silat dan
Kanuragan Asli Kota Kaliwungu itu
mendirikan Perguruan Seni Beladiri yang dinamakan Harimau Putih.
Dengan darah
Kiai Ma’arif yang mengalir pada dirinya,
Abah
KH.Isytihar Masyhadi berusaha untuk ikut meneruskan perjuangan kakeknya dalam
membesarkan kota kaliwungu dengan dakwah melewati Gerak Seni Beladiri Pencak Silat dan kanuragan.
Beliau menggabungkan dan
mengkolaborasikan dengan berbagai aliran bela diri seperti KARATE, karena beliau
sendiri disamping belajar dari ayahandanya, beliau juga seorang KARATEKA, yang
kala itu menyandang predikat DAN I dari LEMKARI.
Sayangnya
semenjak ayahandanya meninggal dunia, Abah KH.Isytihar Masyhadi mendapatkan amanat
untuk meneruskan perjuangan ayahandanya sehingga tidak sempat untuk meneruskan perjuanganya
di bidang dakwah melewati Seni Beladiri Pencak Silat dan Kanuragan.
Akhirnya mulai tahun 1997
Seni Beladiri Pencak
Silat dan Kanuragan
“Harimau Putih” yang menjadi
warisan dari Leluhur Kota Kaliwungu
seperti tenggelam dan
menghilang karna tidak ada regenerasi kepemimpinan.
Singkat
Cerita pada akhir tahun 2011 Gus Tommy, dan Gus Amali Putra dari abah KH.Isytihar Masyhadi,
diminta oleh para saudara,
dan sahabatnya untuk bias meneruskan perjuangan beliau sekaligus mengangkat Budaya Asli
Kabupaten Kendal yakni Pencak Silat “Harimau Putih” .
KH.Muhibbudin
Mahfudz Pengasuh Kasepuhan
sekaligus Pembina Yayasan Pondok Pesantren “Hidayatul Qur’an” Kaliwungu yang juga masih
keturunan langsung dari Kyai
As’yari / Kyai Guru Kaliwungu (PakDhe dari
Gus Tommy dan Gus Amali), sangat
mendukung sekali untuk mengangkat kembali Budaya Daerah Kabupaten Kendal yang
dulu sempat menjulang masa ke’emasanya.
Akhirnya dengan
desakan dan dukungan oleh segenap saudara, sahabat,dan para Pemuda Kaliwungu untuk mendirikan Padepokan dan
meneruskan estafet kepemimpinan Perguruan Seni Beladiri Pencak Silat “Harimau Putih”.
Berdirinya
Padepokan Harimau Putih ini disamping sebagai pemusatan Pendidikan dan
Pelatihan Pencak Silat Asli kabupaten Kendal juga sebagai ajang
dakwah dan menjadi tempat untuk mempersatukan lapisan masyarakat khususnya Kabupaten
Kendal.
Dukungan datang dari berbagai
kalangan , mulai dari Para Alim Ulama’,Para Tokoh dari berbagai Lapisan
Masyarakat Kendal, Juga dari BUPATI Kendal, bahkan sampai Pemerintahan Pusat
dan MancaNegara (Dengan Semangat Menjaga Tradisi Kita Raih Prestasi)
Salah satu Ulama’ Kharismatik Kaliwungu
yang sangat mendukung adalah beliau Abah KH.R.M.Sholahudin Khumaidullah (Pengasuh
Pondok Pesantren APIK Kaliwungu Sekaligus Cucu dari Kiai Qomarudin).
Kesimpulan : Pencak Silat Harimau
Putih Adalah Warisan Budaya Bangsa Indonesia yang asli lahir dari Kabupten Kendal
sejak berabad-abad Silam, Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia
khususnya warga Kendal Jawa Tengah harus Bangga dan Wajib ikut serta
mengembangkan dan membesarkan budaya Leluhur yakni Pencak Silat “Harimau Putih”.
- Salam Harimau Putih
KELUARGA BESAR PENCAK SILAT “NU”
LEMBAGA BELADIRI
INDONESIA
“HARIMAU PUTIH”