Kamis, 07 Mei 2015

Asal Usul Pencak Silat Asli Kabupaten Kendal "Harimau Putih"



Perang Geger Kowek / Asal Usul Kyai Qomarudin masuk ke Kabupaten Kaliwungu dan Cikal Bakal  Lahirnya Seni Beladiri Pencak Silat Asli kabupaten Kendal yakni Harimau Putih.

Panembahan djoeminah setelah menetap di kota kaliwungu mempunyai anak yang bernama ki Ageng Lempuyang ,yang mempunyai anak R.Hadi Menggolo (Bupati pertama  kabupaten kaliwungu Zaman Mataram Islam)

Pada saat itu tepatnya pada zaman Gusti Amangkurat ke-I mengalami pemberontakan oleh trunajaya Puncaknya, tanggal 28 Juni 1677 Trunajaya berhasil merebut istana Plered. Babad Tanah Jawi menyatakan, dengan jatuhnya istana Plered menandai berakhirnya Kesultanan Mataram, Amangkurat ke-I mengalami kekalahan dan melarikan diri dan diwafat diTegal, sehingga dia mendapat julukan Anumerta Sunan Tega Arum.

Keadaan ini dimanfaatkan oleh para pemberontak-pemberontak mataram, antara lain adalah mas Lurah Kali Putih Boja (tepatnya sebelah selatan kota Kaliwungu) untuk menguasai kabupaten kaiwungu.

Dengan membawa bala bantuan pasukan lengkap dengan dibantu Kiai Kowek, Jawara sakti mandra guna menyerang bumi Kaliwungu, sehingga R.Hadi Menggolo  (Selaku Bupati pertama Kabupaten Kaliwungu melarikan diri ke jepara, sehingga Kabupaten Kaliwungu dapat dikuasai oleh para pemberontak.

Konon ceritanya R.Hadi Menggolo mempunyai putri kesayangan yang sangat manis dan cantik yang bernama R.A Pancuran, disaat R.Hadi Menggolo melarikan diri ke Jepara untuk meminta bala bantuan kepada pamanya yang bernama Kiai Qomarudin (Putra dari R. Jiwo Suto Putra dari Panembahan Senopati) ,putri kesayanganya yang sangat manis dan cantik itu tertinggal, dan ditawan oleh para pembrontak, singkat cerita R.A Pancuran dipaksa untuk menikah dengan kiai kowek, dan pernikahan itu terjadi atas bujukan Kiai Taman (Penghulu Kabupaten Kaliwungu/Penggawa Kadipaten).

R.Hadi Menggolo dibantu dengan pamanya dari Jepara yang bernama Kiai Qomarudin dengan menggunakan tombak Kiai Lengkong menyerang Kabupaten Kaliwungu yang dikuasai oleh para pemberontak.

Singkat cerita Kiai Qomarudin dapat mengalahkan dan membunuh Kiai geger Kewok, namun R.Hadi Menggolo sangat murka dengan penggawa yang mengkhianatinya yakni kiai Taman, karna dia mau menikahkan putri kesayanganya kepada pembrontak, sehingga penggawanya tersebut dieksekusi mati dan jabatan sebagai penghulu Kabupaten Kaliwungu diberikan kepada pamanya yang bernama Kiai Qomarudin, perang tersebut menjadi legenda dan  dikenal dengan Perang Geger Kowek.

Kiai Qomarudin mempunyai anak yang bernama  R.Ma’arif / Kiai Sarean, yang meneruskan ayahnya menjadi penghulu diKadipaten Kaliwungu, disamping dia mewarisi tanggung jawab ayahnya dia juga mewarisi seni beladiri pencak silat dan kanuragan yang turun temurun didapatinya dari leluhurnya yakni raja kerajaan pajajaran (Prabu Munding Wangi / Prabu Siliwangi).

Dalam darah keturunan kiai qomarudin menitis darah Prabu Siliwangi, karna secara nasab kiai Qomarudin merupakan anak Bupati Jiwo Suto (putra dari Panembahan Senopati yang merupakan cucu dari Brawijaya V, raja terakhir majapahit dan merupakan keturunan langsung dari tanah pajajaran).

Disamping Kiai Ma’arif belajar dari ayahandanya dia juga belajar ilmu Agama dan Pencak Silat dari para  ulama Kaliwungu Kala itu,yang salah satu gurunya adalah keturunan dari Kyai Guru / Kyai Asy’ari, seorang ulama yang ditugaskan untuk berdakwah dikota Kaliwungu, meneruskan perjuangan Panembahan Djoeminah dan Sunan Katong untuk berdakwah dan membangun Kota Kaliwungu.

Oleh karna itu darinyalah Lahir Seni Beladiri Pencak Silat dan Kanuragan yang memadukan antara mataram Islam dan Budaya oka, Perbaduan antara Budaya dan Dakwah ,sayangnya Pencak Silat dan Kanuragan tersebut hanya diwariskan ke Keturunanya saja.

Disamping itu juga Kiai Ma’arif mewarisi Ilmu Harimau Putih (Perubahan wujud manusia menjadi Harimau Putih seutuhnya yang diturunkan secara turun temurun dari Prabu Siliwangi).

Konon sabda dari para leluhur : titisan Harimau Putih hanya bisa diwarisi oleh keturunan yang terpilih, tidak hanya dalam segi mental dan sepritualnya tapi juga semua atas kodrat irodatnya Allah SWT dan apabila Ilmu itu di wariskan kepada anaknya maka yang akan terjadi bapaknya / yang menyalurkan Ilmu tersebut akan meninggal dunia.

Oleh karena itu hanya ada satu titisan yang akan terpilih untuk menjadi paku bumi dalam arti menjaga kestabilitasan daerah bathiniyah, dan daerah itu bukan menurut daerah teritorial melainkan daerah yang telah diputuskan oleh Allah SWT (Dalam Bhs Jawa : Mbahurekso.) 

Dari sebagian keturunan Kiai Ma’arif banyak yang menjadi Ulama-ulama Besar Kota  Kaliwungu, dan meneruskan perjuanganya dibidang dakwah dan penyebaran agama Islam, namun sayangnya tidak ada dari keturunanya yang mengajarkan Ilmu Pencak Silat dan Kanuragan yang Asi lahir dari Salah satu leluhur Kaliwungu yakni R.Ma’arif / Kiai Sarean.

Ini semua bisa dimaklumi karna pada saat itu pengaruh penjajah Belanda masih sangat kuat , mereka melarang Rakyat atau Pribumi belajar Ilmu Pencak Silat dan Kanuragan karna dikhawatirkan bisa terjadi pemberontakan kepada para penjajah, nah berangkat dari alasan iniah maka budaya  Pencak Silat Asli yang Lahir dari kaliwungu ini hanya dipelajari secara turun temurun dari keluarga.

Tepatnya pada tahun 1980-an, beliau abah KH.Isytihar Masyhadi yang masih cucu dari Kiai Ma’arif putra dari Kiai Qomarudin, Pewaris gerak Pencak Silat dan Kanuragan Asli Kota Kaliwungu itu mendirikan Perguruan Seni Beladiri yang dinamakan Harimau Putih. 

Dengan darah Kiai Ma’arif yang mengalir pada dirinya, Abah KH.Isytihar Masyhadi berusaha untuk ikut meneruskan perjuangan kakeknya dalam membesarkan kota kaliwungu dengan dakwah melewati Gerak Seni Beladiri Pencak Silat dan kanuragan.

Beliau menggabungkan dan mengkolaborasikan dengan berbagai aliran bela diri seperti KARATE, karena beliau sendiri disamping belajar dari ayahandanya, beliau juga seorang KARATEKA, yang kala itu menyandang predikat DAN I dari LEMKARI.

Sayangnya semenjak ayahandanya meninggal dunia, Abah KH.Isytihar Masyhadi mendapatkan amanat untuk meneruskan perjuangan ayahandanya sehingga tidak sempat untuk meneruskan perjuanganya di bidang dakwah melewati Seni Beladiri Pencak Silat dan Kanuragan.

Akhirnya mulai tahun 1997 Seni Beladiri Pencak Silat dan Kanuragan Harimau Putih yang menjadi warisan dari Leluhur Kota Kaliwungu seperti tenggelam dan menghilang karna tidak ada regenerasi kepemimpinan.

Singkat Cerita pada akhir tahun 2011 Gus Tommy, dan Gus Amali Putra dari abah KH.Isytihar Masyhadi, diminta oleh para saudara, dan sahabatnya untuk bias meneruskan perjuangan beliau sekaligus mengangkat Budaya Asli Kabupaten Kendal yakni Pencak Silat “Harimau Putih” .

KH.Muhibbudin Mahfudz Pengasuh Kasepuhan sekaligus Pembina Yayasan Pondok Pesantren “Hidayatul Qur’an” Kaliwungu yang juga masih keturunan langsung dari Kyai As’yari / Kyai Guru Kaliwungu (PakDhe dari Gus Tommy dan Gus Amali), sangat mendukung sekali untuk mengangkat kembali Budaya Daerah Kabupaten Kendal yang dulu sempat menjulang masa ke’emasanya.

Akhirnya dengan desakan dan dukungan oleh segenap saudara, sahabat,dan para Pemuda Kaliwungu untuk mendirikan Padepokan dan meneruskan estafet kepemimpinan Perguruan Seni Beladiri Pencak Silat Harimau Putih.

Berdirinya Padepokan Harimau Putih ini disamping sebagai pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pencak Silat Asli kabupaten Kendal juga sebagai ajang dakwah dan menjadi tempat untuk mempersatukan lapisan masyarakat khususnya Kabupaten Kendal.

Dukungan datang dari berbagai kalangan , mulai dari Para Alim Ulama’,Para Tokoh dari berbagai Lapisan Masyarakat Kendal, Juga dari BUPATI Kendal, bahkan sampai Pemerintahan Pusat dan MancaNegara (Dengan Semangat Menjaga Tradisi Kita Raih Prestasi)

Salah satu Ulama’ Kharismatik Kaliwungu yang sangat mendukung adalah beliau Abah KH.R.M.Sholahudin Khumaidullah (Pengasuh Pondok Pesantren APIK Kaliwungu Sekaligus Cucu dari Kiai Qomarudin).

Kesimpulan : Pencak Silat Harimau Putih Adalah Warisan Budaya Bangsa Indonesia yang asli lahir dari Kabupten Kendal sejak berabad-abad Silam, Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia khususnya warga Kendal Jawa Tengah harus Bangga dan Wajib ikut serta mengembangkan dan membesarkan budaya Leluhur yakni Pencak Silat “Harimau Putih”. - Salam Harimau Putih


                                         KELUARGA BESAR PENCAK SILAT NU”
                                              LEMBAGA BELADIRI INDONESIA
                                                        “HARIMAU PUTIH”

1 komentar: