Sangat penting bagi seorang atlit pencak silat untuk
mempersiapkan diri dalam pertandingan. Pertandingan pencak silat memberlakukan
sistem gugur yang sangat kompetitif yang artinya sekali seorang pesilat kalah
ia kehilangan kesempatan untuk maju ke babak selanjutnya. Artinya, seorang
juara pencak silat adalah ia yang tidak pernah kalah, selalu menang dari
awal hingga akhir pertandingan. Untuk mencapai prestasi ini, dibutuhkan
persiapan yang matang. Latihan fisik dan teknik secara rutin dan terprogram
harus dilakukan. Namun menjelang berangkat pertandingan, juga ada hal-hal
khusus yang harus dipersiapkan maisng-masing atlit untuk menunjang keberhasilan
dalam pertandingan.
Karena pencak silat sebagian besar adalah olahraga
individu (kecuali kategori ganda dan regu), maka persiapan sebaiknya
dimulai dari level yang paling dasar yakni dari diri atlit sendiri, yang akan
kita sebut “persiapan pribadi”.
Persiapan pribadi adalah semua hal yang harus dipersiapkan oleh
masing-masing atlit sendiri. Mengapa persiapan pribadi sangat penting? Karena
apabila seorang atlit telah memiliki kesiapan, ia dapat lebih terfokus pada
pertandingan, bukan kepada hal-hal lain selain pertandingan. Dan fokus atau
konsentrasi turut memperbesar peluang meraih juara.
Kemudian bagaimanakan “persiapan pribadi” yang
wajib dilakukan atlit pencak silat itu? Inilah urut-urutan dan uraiannya, mulai
dari: (1) sebelum berangkat; (2) saat tiba di tempat pertandingan; (3) saat
bermain; dan (4) selesai bertanding.
- Sebelum Berangkat Bertanding
Kata kuncinya adalah: Bereskan hal-hal yang bisa
mengganjal. Artinya, sebelum bertanding seorang atlit pencak silat harus
membereskan hal-hal lain yang sekiranya akan menggangu konsentrasinya selama
bertanding. Apa saja yang harus dibereskan?
- Permasalahan pribadi
Penting untuk membereskan urusan-urusan pribadi
sebelum berangkat. Terutama bila atlit memiliki masalah pribadi dengan orang
lain. Permasalahan pribadi biasanya berkaitan dengan faktor perasaan/afeksi
atau emosi. Permasalahan pribadi akan memicu emosi yang berlebihan, dan dalam
kondisi tersebut atlit akan sulit fokus. Cara paling aman adalah jangan
membuat masalah pribadi apapun menjelang berangkat bertanding; atau apabila
memiliki masalah pribadi, bereskan hingga tuntas sebelum berangkat.
- Masalah ijin atau dispensasi
Ini berkaitan dengan ijin atau dispensasi sekolah,
tugas-tugas yang harus dilakukan atau dikumpulkan ketika kita bertanding.
Pastikan semua surat dispensasi telah diterima para dosen atau sekolah,
sehingga di kemudian hari tidak ada permasalahan berkaitan dengan hal itu.
Apabila waktu pertandingan bertepatan dengan pengumpulan tugas atau ujian,
mintalah ijin secara langsung pada dosen bersangkutan, mintalah jadwal di waktu
lain, ujian bersama kelas lain, atau kumpulkan tugas lebih awal.
Sesungguhnya dengan mengurus ijin/dispensasi merupakan
suatu bukti untuk menegaskan identitas anda sebagai seorang atlit pencak
silat yang bertanggung jawab, dan membuktikan anda tidak bersikap egois
dan tetap respek pada bidang kehidupan anda yang lain.
- Perlengkapan pribadi
Kemasi perlengkapan pribadi anda sendiri jauh-jauh
hari sebelum bertanding. Terutama perlengkapan bertanding seperti seragam,
decker, handuk, tempat minum, sabuk, dll. Untuk ketegori ganda dan regu, persiapkan
secara detil peralatan seperti golok, toyak, seragam, aksesoris, sabuk,
peniti dll. Bawalah juga peralatan pribadi lainnya yang sekiranya akan
dibutuhkan misalnya P3K pribadi, pemanas air, MP3, bantal kecil, selimut, dll.
Penting untuk diperhatikan: bawalah perlengkapan pribadimu selengkap
mungkin, jangan meminjam milik orang lain.
- Berpamitan
Agar merasa nyaman secara emosional, pamitlah kepada
orang-orang dekat, terutama orang tua dan pelatih (apabila ia tidak ikut
berangkat). Seorang atlit yang berangkat bertanding ibarat tentara yang
berangkat berperang. Karena tu sebelum berjuang, beritahukan kepada
orang-orang penting agar mereka memberikan doa restunya. Perlu diketahui bahwa
untuk berpamitan tidak harus secara langsung, melalui telepon atau SMS sudah
cukup, yang penting ini harus dilaksanakan.
- Tiba di Tempat Pertandingan
Kata kuncinya adalah: Mandiri. Atlit
yang mandiri adalah atlit yang tahu kapan harus berlatih, kapan harus makan,
tidur, istirahat, mempersiapkan diri dll tanpa harus disuruh. Meskipun
seorang atlit berangkat bersama tim, dan ada pelatih dan manajer yang bisa
mengingatkan dan mempersiapkan segalanya, bersikap mandiri tetap harus
dilaksanakan. Pelatih dan manajer akan sangat terbantu bila atlitnya bisa
sadar akan tugasnya tanpa harus disuruh-suruh. Pencak silat adalah olahraga
individu maka setiap orang harus berkonsentrasi dengan tugasnya masing-masing. Atlit
tugasnya adalah bermain, memenangkan pertandingan sebanyak mungkin, maka
fokuslah dengan tugas itu. Jangan berusaha berperan lebih dari itu, kecuali
bila jam terbang anda sudah mumpuni untuk itu.
Secara teknis, inilah yang harus dilakukan saat
bertanding:
- Mempersiapkan perlengkapan bertanding
Persiapkan perlengkapan bertandingmu sendiri secara
mandiri. Seragam,
decker, pelindung kemaluan, tempat minum, handuk, baju ganti, dll. Jangan
meminjam milik orang lain, atau mengandalkan perlengkapan tim yang disediakan
manajer. Karena barang pinjaman atau barang tim itu belum tentu nyaman untuk
anda. Kenyamanan anda dalam bermain ikut menentukan kepercayaan diri
anda. Dan bila anda merasa lebih percaya diri menggunakan peralatan
tertentu, misalnya seragam, decker, aksesoris tertentu (untuk TGR), maka
persiapkan baik-baik peralatan itu. Dan bawalah sendiri, jangan pernah
menitipkannya pada orang lain. Karena bisa saja barang dipakai orang lain tanpa
ijin, hilang, atau ketika dibutuhkan yang membawa sedang pergi. Sebaiknya atlit
memiliki sebuah tas yang khusus dibawa ke gelanggang yang isinya perlengkapan
bertanding masing-masing. Bila perlu, bawalah peralatan cadangan. Ini untuk
berjaga-jaga bila terjadi sesuatu. Misalnya membawa seragam cadangan di tas,
kalau-kalau saat bertanding sobek.
Khususnya bagi kategori TGR, penting untuk
mempersiapkan peralatan bertanding secara detil. Karena bagi TGR penampilan
termasuk salah satu faktor yang mendongkrak penilaian juri. Karena itu
tampillah sebaik mungkin; pakailah seragam, sabuk, aksesoris yang
terbaik, jangan yang sembarangan. Lipat rapi seragam, sabuk, aksesoris di dalam
plastik atau tempat khusus agar tidak kotor dan kusut. Bersihkan golok sampai
mengkilap minimal semalam sebelum bermain; amplaslah toyak bila perlu. Bawalah
semua peralatan tersebut secara hati-hati dalam tas. Dan bawalah semuanya
sendiri, untuk menjaganya agar tidak kotor/kusut, dipakai main-main, atau
berjaga-jaga terhadap lawan yang memiliki niat tidak baik.
- Membuat diri sendiri senyaman mungkin
Buatlah diri sendiri senyaman mungkin selama
bertanding. Perlu diketahui bahwa suasana di gelanggang bisa saja sangat ramai,
menegangkan atau penuh tekanan. Seorang atlit tetap harus bisa rileks dalam
kondisi apapun. Untuk rileks, cara masing-masing atlit berbeda-beda. Ada yang
mendengarkan musik menggunakan MP3/HP, membawa bantal kecil untuk tidur di
gelanggang, membaca buku, komik lucu, menyepi di musholla, atau melakukan
relaksasi. Yang penting buatlah dirimu senyaman mungkin dengan caramu sendiri,
tanpa merepotkan orang lain.
- Mengatur perilaku sesuai etika
Pada dasarnya adalah mengatur perilaku diri sendiri
agar sesuai dengan etika sopan santun. Etika ini ada dua macam: etika
terhadap orang lain dan etika terhadap diri sendiri.
Etika terhadap orang lain yaitu: berperilakulah sopan santun pada sesama
pesilat, pelatih, wasit juri dan orang-orang di sekitar gelanggang. Ini berlaku
saat bermain maupun tidak. Bila dipikirkan secara mendalam, pencak silat adalah
olahraga bela diri yang santun, ini terlihat dari pertaurannya. Hormat sebelum
masuk gelanggang, tidak boleh menghina lawan, tidak boleh menyerang muka,
dilarang mencederai dengan sengaja, tidak menyerang ketika posisi lawan di
bawah dll, semua itu sesuai dengan adat kesopanan dan sifat ksatria. Karena itu
bawalah kebiasaan ini di luar gelanggang. Bukan perilaku yang menjilat,
tetapi sopan santun sewajarnya yang tenang, elegan dan tidak berlebihan. Anda
akan lebih dihormati orang lain bila berperilaku demikian, termasuk dihormati
teman, lawan, wasit dan juri.
Sedangkan Etika terhadap diri sendiri yaitu: berpikir
positif, tidak menjelek-jelekkan diri sendiri, bersih dari pikiran atau niatan
negatif. Ini termasuk mengendalikan pikiran dan emosi dari segala sesuatu
yang negatif seperti: godaan untuk sombong, ambisius, menyakiti lawan, atau
pikiran rendah diri/minder, takut dan putus asa. Kemampuan mengendalikan
pikiran ini tergantung dari kedewasaan seorang atlit. Untuk dapat
mengenalikan pikiran banyak metode untuk melatihnya, a.l: memiliki catatan
harian, afirmasi, relaksasi, meditasi dll. Namun solusi paling mudah untuk
mengendalikan diri adalah berdoa sesuai keyakinan masing-masing, yang akan
dibahas secara tersendiri.
- Berdoa
Berdoa adalah solusi terbaik melepaskan diri dari
pikiran negatif. Jujurlah kepada Tuhan dengan apa yang anda rasakan saat
ini. Bila anda merasa takut, akuilah, dan mintalah kepada Tuhan keberanian.
Bila merasa lemah, akuilah, mintalah kepada Tuhan diberi kekuatan. Atau
berdoalah secara netral minta diberi kekuatan untuk bermain sebaik mungkin.
Atau cukup bersyukur, berpasrah akan menang-kalah kepada Tuhan. Berdoa ini
wajib dilakukan, tetapi jangan memaksakan diri berdoa dalam cara yang anda
tidak nyaman atau tidak biasa melakukannya. Intinya, berdoalah dalam cara
yang membuatmu nyaman. Dalam buku Quantum Ikhlas disebutkan bahwa
“Tuhan akan mengabulkan doa yang diucapkan di hati, bukan di mulut”.
- Ketika Bermain
Tiba saat bermain. Inilah persiapan yang sangat
penting. Buat pikiran tetap rileks namun terfokus. Jangan terlalu rileks,
tetapi juga jangan terlalu tegang. Teralu rileks akan membuat anda lengah dan
meremehkan lawan, sementara terlalu tegang akan menurunkan kemampuan anda. Kata
kuncinya adalah: Nikmati sebaik-baiknya.
- Estimasi waktu
Partai keberapa saya bertanding? Sudut merah atau
biru? Urutan keberapa saya tampil? Pool a atau b? Di gelanggang yang mana?
Perkiraan jam berapa saya main? Ketahui secara pasti kapan, dimana,
partai/urutan keberapa anda bermain, lalu koordinasikan dengan pelatih/ofisial.
Sehingga anda bisa menentukan kapan mulai bersiap-siap pemanasan. Untuk
kategori TGR, estimasi waktu harus diperhitungkan baik-baik, karena
selain pemanasan, TGR harus bersiap-siap mengenakan seragam, aksesoris, riasan
wajah dan juga pemeriksaan senjata. Jangan sampai tergesa-gesa karena
akan mengurangi konsentrasi.
- Fokus
Fokus pada permainanmu sendiri. Jangan memikirkan apapun, jangan
memikirkan lawan, wasit, juri, nomor urut atau yang lain. Fokuslah pada
dirimu sendiri. Jangan membebani pikiranmu dengan hasil pertandingan
(menang atau kalah). Bagi kategori tanding, yang penting cetak poin sebanyak
mungkin tanpa kehilangan. Bagi kategori TGR, yang penting bermain sebaik
mungkin dengan mengeluarkan seluruh kemampuan yang ada.
Perlu diketahui oleh atlit yaitu ketika ia berlatih,
atlit harus memiliki keteguhan mental “berlatih untuk menang”. Tetapi ketika
akan bertanding, lupakan menang kalah, pikirkan bagaimana “bermain
semaksimal mungkin”. Cetak poin setiap ada kesempatan, keluarkan
power maksimal hingga 3 menit. Toh apabila atlit telah berlatih secara
sungguh-sungguh sebelumnya, mencetak poin, bermain total, semuanya akan
menjadi naluriah/otomatis.
Terkadang kita merasa kesulitan untuk merasakan apakah
pikiran kita terfokus atau tidak. Inilah satu kata kunci untuk fokus: nikmatilah
masa sekarang. Jangan memikirkan masa lalu, jangan memikirkan masa
depan. Jangan memikirkan yang sudah terjadi, atau yang anda
takutkan/perkirakan akan terjadi. Memikirkan masa lalu atau masa depan akan
membuat anda cemas dan mengurangi konsentrasi.
Pikiran masa lalu contohnya: memikirkan lawan anda
adalah seorang juara nasional, bukankah itu hal yang sudah lalu? Atau terlalu
memikirkan strategi bermain yang diinstruksikan pelatih. Permainan dapat berlangsung
diluar dugaan, jadi siap saja dengan apapun yang terjadi. Sedangkan pikiran
masa depan contohnya: merasa takut akan terbanting, akan kalah, atau akan
dihajar oleh lawan. Itu adalah masa depan yang belum terjadi, jadi mengapa
dipikirkan? Atau terlalu ambisius memikirkan kemenangan. Atau memperediksi diri
sendiri akan kalah. Apa yang terjadi di masa depan bukanlah urusan anda,
jadi nikmati saja permainan (saat sekarang) sebaik-baiknya.
Sadari benar-benar berada di mana anda saat ini, apa yang sedang anda lakukan,
kemudian nikmatilah. Bila anda memang telah berlatih dengan serius, semuanya
akan berjalan secara naluriah dan otomatis.
- Selesai Bertanding
Apapun hasilnya, menang atau kalah, itu bukanlah
suatu alasan untuk kehilangan etika terhadap orang lain atau diri sendiri.
Seorang atlit sejati harus tetap bersikap dewasa bagaimanapun hasil
pertandingannya. Menang atau kalah, ia tetap harus menjunjung etika baik
pada orang lain atau pada dirinya sendiri. Kata kuncinya adalah: Bersikap
dewasa.
Kekecewaan karena kalah, atau euforia karena menang
seringkali membuat seoarng atlit kehilangan kendali dan bersikap
kekanak-kanakan. Boleh saja menikmati kemenangan atau meratapi kekalahan tetapi
itu baru boleh dilakukan setelah pulang bertanding. Ketika pertandingan belum
selesai, ketika masih ada rekan anda satu tim yang masih bermain, anda harus
mengendalikan diri.
- Istirahat
Pertama-tama yang harus anda lakukan setelah bermain
adalah pendinginan (cooling down) dan kemudian beristirahat.
Terutama bila setelah itu anda harus bermain lagi. Ganti kaos yang basah karena
keringat dengan kaos kering (inilah pentingnya mempersiapkan perlengkapan
pribadi), gantung baju seragam (yang mungkin akan dipakai lagi), bereskan
kembali peralatan seperti decker, kap protektor dll agar jangan tercecer,
karena anda akan membutuhkannya lagi.
Kemudian setelah itu rilekskan pikiran dan tubuh,
istirahatlah untuk memulihkan kebugaran. Sama seperti sebelumnya, buat diri
anda senyaman mungkin. Kemudian dalam istirahat pun anda butuh fokus. Jangan
memikirkan kesalahan atau kelalaian yang baru saja diperbuat dalam bertanding
tadi. Terutama bila anda menang dan maju ke babak berikutnya, jangan merasa
senang dahulu karena anda masih harus berjuang hingga final. Fokus pada apa
yang anda lakukan sekarang: istirahat untuk memulihkan tubuh dan pikiran.
Ini juga berlaku bila ternyata anda kalah atau gagal
maju ke babak selanjutnya. Pendinginan tetap harus dilakukan, lalu istirahatlah
untuk menjernihkan pikiran. Biasanya memang ada luapan emosi yang berlebihan
(sedih atau marah), tetapi pada saat itu istirahatlah sejenak agar otak dapat
berpikir rasional, sehingga anda bisa bersikap dewasa dalam menghadapi
kekalahan.
- Etika menang-kalah dalam tim
Entah anda menang atau kalah, anda tetap harus
mendukung tim. Bila anda
menang, Dukunglah teman anda yang masih bermain, jangan mentang-mentang sudah
menang lalu anda berlaku seenaknya, apalagi bila anda bertingkah laku sombong,
maka bukan simpati atau penghormatan yang anda dapatkan tapi rasa dengki dan
muak.
Sesungguhnya keberhasilan seseorang dalam tim akan
mendongkrak rasa optimisme tim secara keseluruhan. Bagi teman anda, disuporteri oleh
teman yang menang akan menambah spirit dan kepercayaan diri. Tetaplah berlatih
bersama di pagi hari bersama tim, meskipun sebenarnya anda sudah bebas tugas.
Lalu tetaplah berada di tempat pertandingan, jangan lantas keluyuran
kemana-mana karena akan membuat iri teman yang belum bermain. Jangan mengemasi
barang-barang lebih dulu, toleransilah pada yang belum bermain. Tetap kenakan
celana silat setiap ke gelanggang, tetap bawalah seragam kalau-kalau pelatih
meminta bantuan anda menjadi ofisial. Bantulah atlit, manajer atau pelatih,
misalnya membantu mereka pemanasan, memegang jadwal, membeli sesuatu atau
apapun, mereka akan sangat berterimakasih.
Contoh-contoh diatas juga berlaku apabila anda kalah. Jangan
karena kalah lalu anda bertindak seenaknya. Jangan terhanyut dalam
kesedihan atau kekecewaan, karena tim masih membutuhkan anda meskipun anda
kalah. Kuasai diri anda, karena emosi negatif yang berlebihan akan membuat
atmosfer tim menjadi negatif. Jangan membahas kekalahan dengan teman-teman yang
masih bermain, karena hal itu bisa menurunkan semangat. Tetaplah mendukung tim
sebaik mungkin hingga pertandingan selesai.
- Evaluasi
Entah menang atau kalah, evaluasi wajib
dilakukan, namun sebaiknya kita bersikap fleksibel mengenai
waktu dan caranya. Terkadang memang pelatih mengadakan forum khusus untuk
mengevaluasi atlit, atau pelatih menyampaikan evaluasi permainan dalam
pembicaraan empat mata yang sifatnya pribadi, atau ada yang sama sekali tidak
memberikan evaluasi (biasanya karena pelatih menganggap atlit sudah bisa
mengevaluasi permainannya sendiri). Entah pelatih memberikan atau tidak,
sebagai atlit anda harus melakukan evaluasi. Evaluasi bisa dilakukan secara
mandiri atau oleh pelatih/ofisial.
Evaluasi secara mandiri adalah dengan melakukan
monolog dengan diri sendiri. Berbicaralah dengan diri sendiri, bagaimana
permainan anda tadi. Berdiskusilah dengan diri sendiri dalam hati sejujur
mungkin. Atau anda bisa melakukannya dengan menuliskannya (seperti membuat
catatan harian). Intinya, anda melakukan flashback, memutar kembali apa
yang telah terjadi. Sebaiknya lakukan evaluasi mandiri dulu kemudian ceklah
dengan berdiskusi bersama pelatih atau ofisial anda. Cara yang umum dipakai
adalah menanyakan kepada mereka pertanyaan terbuka ”Bagaimana menurut
mas/mbak permainan saya tadi?”. Pertanyaan itu akan membuat pembicaraan
berlanjut menjadi diskusi. Pembicaraan ini dapat berlangsung pribadi atau
dengan kehadiran orang lain (teman setim, manajer atau ofisial lainnya), yang
penting lakukanlah dalam suasana yang santai. Bila anda dalam suasana rileks,
anda akan lebih mudah menerima masukan.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan melakukan
evaluasi ketika anda masih merasakan emosi, karena evaluasi itu
tidak akan berguna. Ketika masih emosi, anda cenderung tidak objektif
menilai diri sendiri. Rasa marah, sesal, kecewa, sedih, dll karena karena
kekalahan bisa membuat anda menghakimi diri sendiri sebagai atlit yang payah,
kalahan, dan sederet julukan negatif lainnya. Bukan hanya itu, ketika masih
merasakan emosi, anda akan menjadi sangat sensitif terhadap kritik. Kritik,
saran, bahkan guyonan kecil saja bisa membuat anda semakin minder/rendah diri, atau
lebih parah lagi anda anggap sebagai penghinaan. Ini juga berlaku bila
anda menang atau meraih juara. Euforia kemenangan akan membuat anda tidak mampu
melihat kesalahan atau kekurangan diri sendiri. Dalam situasi ini, sebagai
orang yang berada di puncak pun anda tidak akan bisa menerima kritik saran dari
orang lain karena toh anda sudah berhasil. Disini kita akan mudah terlena.
Oleh karena itu istirahatkan pikiran dan tubuh anda
dulu hingga anda bisa secara objektif melakukan evaluasi. Tubuh mungkin akan
pulih kembali dalam hitungan jam, namun psikis berbeda-beda setiap orang. Ada
yang bisa langsung pulih secara psikis dalam beberapa menit, beberapa jam,
beberapa hari, atau bahkan beberapa minggu baru bisa berpikir jernih dan
rasional. Biasanya ini tergantung kedewasaan dan karakter masing-masing atlit.
Jadi tidak masalah bila evaluasi baru dilakukan beberapa hari sepulang dari
pertandingan, yang penting tunggulah hingga pikiran anda objektif, tetapi
semakin cepat semakin baik. Biasanya pelatih yang baik akan memberikan evaluasi
di hari pertama latihan setelah atlit pulang dari pertandingan.
Persiapan diatas adalah persiapan yang harus
dilaksanakan secara berurutan. Contohnya, seorang atlit haruslah membawa
perlengkapan pribadinya secara lengkap agar ia bisa merasa nyaman dalam
pertandingan. Ia bisa focus dalam bermain bila tidak memiliki permasalahan
pribadi yang tertinggal di rempat asalnya. Ia bisa berpasrah lebih khusyuk bila
memiliki kepastian bahwa orang-orang dekatnya merestuinya bertanding.
Persiapan diatas sebenarnya sangat sederhana dan
remeh, namun seringkali dilewatkan oleh para atlit. Persiapan diatas ditulis
berdasarkan observasi-observasi terhadap atlit-atlit pencak silat mulai dari
tingkat daerah hingga internasional, juga dialog-dialog dengan pelatih,
manajer dan ofisial pencak silat. Apa yang ditulis diatas merupakan kesimpulan
secara garis besar.
Persiapan Team
Harimau Putih Menuju “BUPATI CUP” Kabupaten Kendal 2014.
MENGULANG KESUKSESAN DI POPDA
KENDAL 2014
MA NU 03 SUNAN KATONG
KALIWUNGU
Khusnul Kuluq Juara III Kelas E
Putra & Mutmainah Juara III Kelas C Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar